Dalam
mempelajari mikrobia tidak bisa dilakukan secara kasat mata. Sedangkan
dalam suatu lokasi yang menurut manusia sudah cukup kecil, disana masih
terdapat bakteri dalam jumlah besar dan juga bermacam-macam jenisnya.
Selain itu, di alam mikrobia pada umumnya tidak hidup tersendiri
sebagai individu tunggal dan terlepas dari spesies yang lain. Mikrobia
lebih sering ditemukan dalam bentuk koloni dan bersama-sama dengan
mikrobia yang lain(Seiler, 2000).
Oleh karena itu, dalam mempelajarinya, bakteri harus diambil dari alam
lalu diisolasikan dalam suatu biakan murni. Biakan murni adalah biakan
yang hanya berisi 1 jenis bakteri(Pelczar et al.,1988).
Ada
berbagai cara untuk mengisolasi bakteri dalam biakan murni yaitu, cara
pengenceran, cara penuangan, cara penggesekan atau penggoresan, cara
penyebaran, cara pengucilan 1 sel, dan cara inokulasi pada hewan.
Masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan(Waluyo, 2007).
Untuk
metode streak plate misalnya, mikrobia diletakkan dalam pada ujung
plate menggunakan ose,lalu digoreskan pada permukaan medium agar
tersebut dengan pola tertentu yang khas. Ada pula metode pour plate
atau penuangan. Metode ini dapat digunakan untuk penghitungan bakteri
secara langsung. Karena sebelum dituang bakteri tersebut diencerkan
terlebih dahulu. Sehingga syarat penghitungan langsung yaitu dalam 1
media terdapat 30-300 koloni dapat terpenuhi(Prescott et.al.2008).
Metode
pengenceran yaitu dengan mengencerkan misalnya 1 ose bakteri dengan
air. Lalu hasil pengenceran tersebut diencerkan lagi dengan beberapa
ketentuan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi konsentrasi bakteri(Barazandeh,2008).
III. METODE
III. METODE
A. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Ose.
b. Inkubator.
c. Cawan petri steril.
d. Bunsen.
e. Korek.
2. Bahan
a. Nutrien agar tegak dan nutrien agar miring.
b. Suspensi bahan yang mengandung bakteri atau campuran biakan bakteri.
B. Cara Kerja
1. Cara Goresan (Streak Plate Method)
a. Cairkan nutrien agar dalam penangas air.
b. Dinginkan sampai temperatur ± 50°.
c. Tuangkan medium agar tersebut ke dalam cawan petri steril secara aseptik dan biarkan sampai dingin dan padat.
d. Ambil
1 ose suspensi bahan yang mengandung bakteri atau campuran bakteri
secara aseptik, kemudian dibuat goresan pada permukaan agar.
e. Cawan
petri diberi label (etiket) kemudian dibungkus dan dibalik untuk
mencegah terjadinya tetesan air pada permukaan agar dari hasil
kondensasi uap air.
f. Sesudah
inkubasi akan terlihat kolni pada bekas goresan. Pada permulaan goresan
akan terjadi pertumbuhan yang lebat setelah diinkubasikan, sehingga
akan sukar diisolasi. Tiao koloni yang terpisah mungkin berasal dari 1 macam sel bakteri.
g. Salah satu koloni dipilih dari masing-masing tipe koloni yang tumbuh.
h. Diambil secara aseptis dengan ose satu koloni yang dikehendaki dan suspensikan dalam air steril.
i. Diperiksa dengan pengecatan Gram.
j. Dipindahkan masing-masing jenis hasil isolasi ke dalam medium nutrien agar miring.
k. Diinkubasikan pada temperatur yang sesuai selama 24-28 jam.
l. Uji kembali kemurniaanya dengan pengecatan Gram.
m. Jika tiap tabung hanya terdapat satu macam bakteri berarti isolasi tersebut telah berhasil.
2. Cara Taburan (Pour Plate Method)
b. Medium
untuk pertumbuhan bakteri (nutrien agar) dicairkan dalam penangas air
(100°C), dinginkan sampai temperatur 50°C, kemudian diinokulasikan
dengan satu ose suspensi secara aseptis. Digojog supaya tercampur rata.
c. Dituangkan ke dalam cawan petri steril berlabel secara aseptis.
d. Cawan-cawan petri tersebut dan selanjutnya diinkubasi pada temperatur kamar.
e. Setelah
24-48 jam inkubasi, amati bentuk koloni bakteri baikyang tumbuh di
permukaan dan di dalam agar, apakah koloni-koloni bakteri terpisah
merata atau masih menyatu dengan bakteri lain membentuk spreader.
f. Diperhatikan
koloni yang tumbuh pada media baik yang ada di permukaan, tengah, dan
dasar medium. Lalu dicatat semua koloni berdasarkan warna, bentuk,
ukuran, dan konsistensi koloni.
3. Surface Plate Method
a. Cairkan nutrien agar dalam penangas air.
b. Dinginkan sampai temperatur ± 50°.
c. Tuangkan medium agar tersebut ke dalam cawan petri steril secara aseptik dan biarkan sampai dingin dan padat.
d. Bahan
yang mengandung bakteri atau campuran seencer mungkin disuspensikan
untuk mendapatkan koloni yang terpisah-pisah sehingga mudah diisolasi.
e. Tuangkan
bakteri yang sudah diencerkan kedalam cawan petri berisi medium agar
yang sudah padat secukupnya. Ratakan dengan dry glasky yang sudah
disterilkan dengan alkohol dan lampu bunsen.
f. Cawan
petri diberi label (etiket) kemudian dibungkus dan dibalik untuk
mencegah terjadinya tetesan air pada permukaan agar dari hasil
kondensasi uap air.
g. Sesudah inkubasi akan terlihat koloni pada permukaannya